Aplikasi E-Business (ERP, CRM, SCM)

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Proteksi bisnis tidak akan diperoleh secara langsung dari pemerintah, setiap pelaku bisnis dituntut agar dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat dengan kompetitor dari negara lain untuk bersaing memperebutkan pasar regional. Bilamana pelaku bisnis domestik tidak memiliki kemampuan untuk berkompetisi secara sehat maka potensi pasar yang ada akan dengan mudah diambil alih oleh kompetitor dari negara lain.
Agar dapat berkompetisi secara sehat maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan yang dihadapi. Peningkatan mutu produk dan layanan akan menjadi focus utama guna meningkatkan kualitas kepuasan konsumen sebagai tolak ukur pencapaian keberhasilan bisnis. Selain itu peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan perusahaan akan meningkatkan laba disisi perusahaan serta pengurangan biaya yang akan membawa manfaat pada harga jual produk dan jasa yang lebih kompetitif.
Sejalan dengan perkembangan sistem informasi yang berkaitan dengan manajemen, pada saat ini telah berkembang aplikasi bisnis yang terkait dengan manajemen perusahaan sebagai pengembangan dari sistem informasi manajemen sebagaimana telah dikenal sebelumnya. Aplikasi bisnis tersebut telah menjadi tren manajemen saat ini dan tidak saja dimanfaatkan oleh bisnis telekomunikasi melainkan juga oleh seluruh pelaku bisnis di dunia. Aplikasi aplikasi tersebut memiliki peran yang berbeda dengan dengan sasaran yang berbeda pula.

B.      Rumusan Masalah
1. Bagaimana model sistem E-Business?
2. Apa yang dimaksud dengan Aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning)?
3. Apa yang dimaksud dengan Aplikasi CRM (Customer Relationship Management)?
4. Apa yang dimaksud dengan Aplikasi SCM (Supply Chain Management)?
  
C.      Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Mahasiswa mengerti tentang model sistem E-business
2.        Mahasiswa mengerti tentang Aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning)
3.        Mahasiswa mengerti tentang Aplikasi CRM (Customer Relationship Management)
4.        Mahasiswa mengerti tentang Aplikasi Supply Chain Management (SCM)




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian E-Business
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi). Atau dapat diartikan dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam mendukung semua kegiatan bisnis. E-Business diturunkan dari istilah seperti “e-mail” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di internet. E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisinis lainnya atau dengan kata lain E-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis.
Salah satu yang pertama kali menggunakan istilah tersebut adalah IBM, bulan Oktober 1997, sekarang perusahaan-perusahaan besar kembali memikirkan bisnis mereka di dalam hal internet dengan kebudayaan dan kemampuannya yang baru. Perusahaanperusahaan sekarang menggunakan web untuk membeli peralatan dan persediaan dari perusahaan lain untuk kemudian bekerja sama dalam promosi penjualan, dan mereka melakukan penelitian bersama-sama. Dengan memanfaatkan kenyamanan, keberadaan dan jangkauan yang mencapai seluruh dunia, banyak perusahaan seperti Amazon.com dan eBay.com.
E-business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat dan mengajak orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Tanpa e-business, ecommerce hanya sebuah mobil tanpa bahan bakar. Fungsi dari e-business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business. 

B.     Manfaat E-Business dan Arsitektur Aplikasi E-Business
         Manfaat E-Bisnis bagi perusahaan, customer dan masyarakat
Bagi Perusahaan
Ø   Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bias menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik dan menjamin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
Ø   Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan dan mengakses informasi berbasis kertas.
Ø   Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
Ø   Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT).
Ø   Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya.
Ø   Menekan waktu antara pemabyaran dan penerimaan produk/jasa.
Ø   Meningkatkan prouktifitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
Ø   Menekan biaya telekomunikasi.
Ø   Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih murah dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
Ø   Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerjasama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga control kualitas, harga dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam control perusahaan.

   Bagi Customer

Ø  Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua lokasi.
Ø  Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
Ø  Memungkinkan konsumen dalam mendaptakan produk dann jasa yang lebihmurah, karena konsumen biasa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
Ø  Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real-time.
Ø  Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
Ø  Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
Ø  Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.


     Bagi Masyarakat

Ø  Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara bisa berkurang.
Ø  Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga bias terjangkau oleh orang yang kurang mampu.
Ø  Memungkinkan masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati produk dan jasa yang relatif langka di tempat tinggalnya, termasuk di dalamnya belajar jarak jauh lewat university.
Ø  Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan distribusi layanan social pemerintah secara lebih murah dan/atau berkualitas.

Arsitektur Aplikasi bisnis adalah mengilustrasikan hubungan antar aplikasi lintas fungsi, menunjukkan peran yang dimainkan system bisnis dalam mendukung pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan perusahaan.




A.    ERP (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan)
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.

ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan kedalam satu system komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Syarat terpenting dari sistem satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi.

Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real time. Informasi tersebut dapat dipercaya dan dapat diakses dan mudah disebar luaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis harus dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berebeda, dan dapat menambah modul untuk meningkatkan unjuk kerja bisnis.

Tujuan dan Peranan ERP dalam Organisasi
-      Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan.
-      ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/ perusahaan untuk Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis serta pelanggan.
-      Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung.
-      Migrasi data adalah salah satu aktivitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP. Sayangnya, migrasi data merupakan aktifitas terakhir sebelum fase produksi.

Implementasi ERP
-      Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.
-      Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengankebutuhan dari pelanggan.
-      Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.

Kesuksesan Implementasi ERP
Langkah strategi data yang dapat menentukan kesuksesan implementasi ERP :
· Mengidentifikasi data yang akan di migrasi
· Menentukan waktu dari migrasi data
· Membuat template data
· Menentukan alat untuk migrasi data
· Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi
· Menentukan pengarsipan data

Kelebihan ERP
·         Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan        
komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
·         Rancangan Perekayasaan
·         Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
·         Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material
yang kompleks.
·         Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian,
penerimaan investori, dan pembiayaan
·         Akuntasi untuk keseluruhan tugas : melacak pemasukan, biaya dan
keuntungan pada level inti

               Kelemahan ERP
·         Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
·         Sistem ERP sangat mahal
·         Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan   standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebakan hilangnya keuntungan kompetitif.
·         ERP sering terlihat terlalu sulit untuk mengadaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
·         Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan

Tahapan Evolusi ERP
Ø  Tahap I    : Material Requirement Planning (MRP) Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material
Ø  Tahap II    : Close-Loop MRP Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan.
Ø  Tahap III : Manufakturing Resource Planning (MRP II) Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu : perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.
Ø  Tahap IV     : Enterprice Resource Planning merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah.
Ø  Tahap V     : Extended ERP (ERP) Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya.

Modul ERP
o Manufacturing
o Supply Chain Management
o Financials
o Projects
o Human Resources
o Custumer Relationship Manajement
o Data Warehouse
o Access Control
o Customization




Gambar Arsitektur ERP

A.    Customer Relationship Management (CRM)
CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepusasan pelanggan (customer satisfaction). Secara khusus CRM berusaha memberikan layanan yang sifatnya professional sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi pada pelanggannya.

CRM adalah system informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas – aktivitas pra penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah organisasi.

Cara Kerja CRM
Dengan membantu berbagai bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi peanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya. Sistem CRM berusaha menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek dalm perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang meliputi marketing, sales dan suuport.

Tujuan system CRM yaitu dengan penggunaan tekhnologi diharapkan terjadi jalinan hubungan yang kuat antara perusahaan dan pelanggannya. Dengan kata lain, perusahaan berusaha mengelola kinerja perusahaannya dengan lebih baik.

Sistem CRM dalam Proses Bisnis :
Banyak paket software diciptakan untuk memudahkan custumer relationship, tetapi kebanyakan tergantung dari perolehan, updating dan utilisari profile individu pelanggan. Profile-profile pelanggan biasanya disimpan dalam warehouse dan datamining digunakan untuk mengekstrasi informasi yangberhubungan dengan perusahaan dari pelanggan yang bersangkutan. Selanjutnya profile pelanggan ini terhubung secara online sehingga mereka yang bekerja dalam perusahaan itu dapat menghubungi pelanggan yang bersangkutan. Selain itu web based front-ends telah diciptakan sehingga pelanggan dapat menghubungi perusahaan secara online untuk memperoleh informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan itu, memesan order, mengecek status order yang ada, memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau untuk memperoleh layanan. Paket software CRM membantu perusahaan untuk memasarkan, menjual dan melayani pelanggan melalui multimedia, termasuk web, call centers, field representatives, business partners, retail dan dealer networks. Contohnya : KRS Online, Asuransi.

Fungsi – Fungsi Sitem CRM :
·         Menidentifikasi factor-faktor yang penting bagi pelanggan
·         Mengusung falsafah customer – oriented
·         Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
·         Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
·         Menanggani keluhan / complain pelanggan
·         Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
·         Membuat informasi holistic tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.



Terdapat beberapa tahapan atau langkah dalam CRM, berikut ini adalah tahapan tahapan dalam CRM:
      1.      Menentukan tujuan CRM suatu organisasi
      2.      Meng-edukasi departemen yang terkait
      3.      Mencari informasi pelanggan
      4.      Mendesain data model
      5.      Mempelajari dan memilih solusi CRM
      6.      Menentukan autoritas dan jalur tanggung jawab
      7.      Menjalankan pilot project
      8.      Komunikasi langsung dengan pelanggan
      9.      Melakukan survey terhadap kepuasan pelanggan
      10.  Mengumpulkan kembali umpan balik dari pelanggan
      11.  Menganalisa umpan balik dan mendokumentasikannya
      12.  Mengimplementasikan metode baru
Tahapan tahapan tersebut bisa dikatakan sebagai sekumpulan tugas yang saling berkaitan. Tugas tugas tersebut tentu saja memerlukan actor untuk menjalankannya dan dalam kaitan tersebut seluruh departemen menjadi actor khususnya bagi departemen yang berhubungan langsung dengan pelanggan seperti departemen pemasaran, pelayanan pelanggan ,dll.
Contoh Customer Relantionship Management pada delivery order suatu restoran. Konsep yang bergerak di belakang layar ini sering disebut CRM (Customer Relationship Management). Pada saat kita memesan makanan pada sebuah restaurant melalui via telephone yang melayani kita adalah pekerja dari restoran fastfood tersebut tetapi sebenarnya mereka sudah terintegrasi dengan sebuah sistem IT yang mengelola pesanan Anda hingga pesanan Anda diantarkan.
Cara kerjanya sederhana, ketika kita memesan makanan, maka petugas akan menginput pesanan kita dan alamat. Sistem akan mengecek lokasi kita dan menentukan cabang restoran yang terdekat dari tempat kita kemudian pesanan kitaa akan dibuat dan diantarkan dari cabang yang terdekat tersebut dan ketika pesanan kita sampai, kita tinggal membayar.
Tujuan adanya CRM memang untuk memudahkan customer mendapatkan kebutuhannya dan mendekatkan perusahaan dengan customernya.


Gambar Arsitektur Aplikasi CRM

A.    Supply Chain Management (SCM):
Serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

Tujuan dari SCM adalah
Membantu perusahaan memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan pemasok, dengan memungkinkannya untuk mendesain, membangun dan menjual produknya melalui penggunaan jaringan yang cepat, efisien dan berbiaya rendah dari para mitra bisnisnya, prosesnya dan hubungannya atau rantai pemasokannya.

Tujuan lain nya yaitu;
1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2. mengurangi biaya
3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
4. mengurangi waktu
 5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi
SCM sering kali dibagi kembali menjadi aplikasi perencanaan rantai pasokan, seperti perkiraan permintaan dan pasokan, serta aplikasi pelaksanaan rantai pasokan, seperti manajemen persediaan, manajemen logistic dan manajemen gudang. 


Proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama itu adalah sebagai berikut:

Chain 1: Supplier
Jaringan yang bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang dan sebagainya. Sumber pertama ini dinamakan suppliers. Dalam arti yang murni, ini termasuk juga supplier’s suppliers atau sub-suppliers. Jumlah supplier bisa banyak atau sedikit, tetapi supplier’s suppliers biasanya berjumlah banyak sekali.

Chain 1 – 2: Supplier – Manufacturer
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai yang kedua, yaitu manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, meng-assembling, merakit, mengkonversikan, atau pun menyelesaikan barang (finishing). Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya inventories bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tidak jarang penghematan sebesar 40%-60%, bahkan lebih, dapat diperoleh dari inventory carrying cost di mata rantai ini. Dengan menggunakan konsep supplier partnering misalnya, penghematan tersebut dapat diperoleh.

Chain 1 – 2 – 3: Supplier – Manufactures – Distributor
Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai disalurkan kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk menyalurkan barang ke pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply chain. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang dalam jumlah yang besar, dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer.

Chain 1 – 2 – 3 – 4: Supplier – Manufacturer – Distributor – Retail Outlet
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Sekali lagi disini ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari gudang manufacturer maupun ke toko pengecer (retail outlet).

Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5: Supplier – Manufacturer – Distributor – Retail Outlet – Customer
Dari rak-raknya, para pengecer atau retailer ini menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan, pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah toko, warung, toko serba ada, pasar swayalan, atau koperasi dimana konsumen melakukan pembelian. Walaupun secara fisik dapat dikatakan ini adalah mata rantai terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi retail outlet) ke real customer dan real user, karena pembeli belum tentu pengguna akhir. Mata rantai supply baru benar-benar berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di real customers dan real user.

Area cakupan SCM adalah :
- Pengembangan Produk : Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru.
- Pengadaan : Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier.
- Perencanaan dan Pengendalian : Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.
- Produksi : Eksekusi produksi, pengendalian kualitas.
- Distribusi : Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di riap pusat distribusi.

Keuntungan SCM:

Menurut Indrajit dan Djokopranoto adalah
1.      Mengurangi inventori barang Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang 20%-40% dari nilai barang yang disimpan
     2.      Menjamin kelancaran arus barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai barang jadi dan di terima oleh pemakai/pengguna merupakan suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu di kelola dengan baik.
3.      Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan dalam pengirimannya.
Kekurangan SCM:
1.      Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda
2.      Perbedaan bahasa,zona waktu dan budaya dalam perusahaan
3.      Ketidakpastian permintaan
4.      Ketidakpastian pasokan harga dan kualitas barang baku

Komponen Supply Chain Management

Komponen dari supply chain management menurut Turban (2004) terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Upstream Supply Chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufacturing dengan para penyalurnya (yang mana dapat manufacturers, assemblers, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka (para penyalur second-tier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Internal Supply Chain
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan ke dalam organisasi. Di dalam internal supply chain, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan.
3. Downstream supply chain
Downstream (hilir) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan transportasi dan after-sale service.



BAB III
PENUTUP

A.     Simpulan
Dua hal yang penting dari E-business adalah yang pertama, teknologi informasi atau sering disebut Internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi bisnis secara elektronik. Yang kedua adalah orang, dimana pekerjaan yang ada sekarang penuh dengan orang-orang yang lebih akrab dengan kemajuan teknologi dibandingkan dengan dua pulih tahun yang lalu.

Perdagangan Elektronik (E-Bisnis) adalah penggunaan sistematik teknologi maju jaringan dan komunikasi untuk memperbaikai cara perusahaan berinteraksi dengan para pelanggan dan para pemasok. Saat ini, perdagangan elektronis bukan merupakan pilihan, namun merupakan sebuah persyaratan dasar bagi perusahaan untuk dapat eksis dan memenangkan persaingan yang semakin tajam diantara perusahaan baik dalam skala local, nasional, regional maupun internasional.

Tujuan dan manfaat penerapan ketiga aplikasi bisnis tersebut adalah
  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan
  • Mempercepat dan mengefektifkan proses bisnis perusahaan
  • Meningkatkan pemahaman atas kebutuhan konsumen sehingga dapat diperoleh gambaran profil konsumen secara umum agar dapat ditentukan sasaran yang menjadi prioritas dalam pengembangan infrastruktur jaringan dan jenis layanan yang diberikan
  • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja manajemen secara menyeluruh.
  • Meningkatkan produktifitas dan kualitas SDM.





DAFTAR PUSTAKA



http://suhendi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/29/peran-enterprise-resource-planning-erp-dalam-meningkatkan-kinerja-perusahaan/



Komentar

  1. Bardzo fajny artykuł. Jestem pod wrażeniem.

    BalasHapus
  2. How to win at the casino - JeT Hub
    To make sure you don't end up losing money at an online 보령 출장안마 casino, 남원 출장샵 you must create an account 광주광역 출장샵 and deposit via PayPal. In 삼척 출장마사지 order to use it, you need to 평택 출장샵 register

    BalasHapus
  3. Bagus banget kak, semangat terus ya Kak.
    Mungkin ini bisa jadi referensi lainnya untuk kaka dari aplikasi scm

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer